MADIUN,……Bertempat di Aula Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun dilaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan ( musrenbang ) Pertanian Tahun 2019 yang di hadiri oleh bapak Walikota terpilih, Sekretaris Daerah Kota Madiun, DPRD Komisi II dan Perwakilan Petani yang ada Kota Madiun.
Dalam sambutanyan Sekretaris Daerah Kota Madiun ” RUSDIYANTO, SH, M.Hum ” mengatakan bahwa Kota Madiun sebenarnya tidak mempunyai potensi yang besar pada sektor pertanian, luas lahan produktif yang saat ini ada semakin lama tergeser oleh kebutuhan industri, perumahan, jasa dan non pertanian lainya.
Sekda berharap aset lahan pertanian yang minim ini dapat memberikan kontribusi besar, salah satunya melalui berbagai inovasi di bidang pertanian. Sekda tak menampik hasil pertanian dan perkebunan saat ini baru sebatas pada budidaya padi ataupun tebu. Inovasi diperlukan agar segala kebutuhan dari bidang pertanian dapat tercukupi secara mandiri.
Luas sawah baku di Kota Madiun sampai tahun 2018 tinggal 901 hektar saja, secara riil luas ini sangat sulit sebagai jaminan tingginya produksi dan memenuhi kebutuhan masyarakat akan beras. Kecendrungan tinggi laju konversi lahan pertanian menjadi persoalan, dengan di terbitkan Undang-Undang RI Nomor 41 tahun 2009 tentang perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjut, dengan adanya Peraturan tersebut kita berharap bahwa lahan pertanian yang ada di kota madiun masih bisa di pertahaankan dan manfaatkan sekalipun potensinya tidak besar ”imbuhnya”
Kepala Dinas Pertanaian dan Ketahanan Pangan Kota Madiun ” Ir. MUNTORO DANARDONO” menambahkan Musyawarah Perencanaan Pembangunan pertanian tahun 2019 ini merupakan forum bersama antara pemaku kepentingan /stakeholder dalam rangka menyusun rencana pembangunan pertanian dan ketahanan pangan dengan menerima usulan dan kebutuhan yang Stakeholder.
Makanya hari ini tadi kita mengumpulkan stakeholder untuk menyamakan usulan dan masukan agar bersinergi dengan program Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan,’’ imbuhnya.
Capaian kinerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan secara keseluruhan rata rata telah tercapai 85 %. dikarenakan ada beberapa permasalahan sebagai berikut :
- Bahwa dari tahun ke tahun semakin terbatasnya lahan pertanian, peternakan dan perikanan sehingga produksi pangan domestic semakin menurun dan hanya dapat mencukupi sepertiga dari konsumsi pangan penduduk kota madiun.
- Masih perlunya ditingkatkan konsumsi masyaratakat yang bergizi dan seimbang aman/B2SA dan di lakukan secara berkala pemantauan melalui kegiatan penyusunan neraca bahan makanan dan sistem kewaspadaan pangan serta kewaspadaan pangan serta gizi dan survey pola pangan harapan
- Belum termanfaatnya produk hasil perkarangan sebagi sumber pendapatan keluarga sehingga perlu dikembangkan pemasaran produk lahan perkarangan.
Selain permasalahan di atas ada beberapa keberhasilan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dalam kurun waktu diantaranaya :
- Juara harapan IV Kelompok budaya kerja berdikari tingkat Kota Madiun
- Juara Harapan I Kelompok Budaya kerja MERINO tingkat Provinsi Jawa Timur.
- Juara I Kawasan Rumah Pangan Lestrai tingkat Provinsi Jawa Timur.
- Juara I Lomba Cipta Menu Tingkat Provinsi Jawa Timur.
- Juara I Lomba masak ikan menu balita tingkat Provinsi Jawa Timur.
- Juara II PPID terbaik se Kota Madiun,
- Sakip dari nilai CC menjadi B.
- IPM (indeks pelayanan masyarakat ) dengan nilai 90,4 Kategori A