MADIUN – Pelaksanaan Hari Raya Idul Adha justru menjadi hari yang sibuk bagi tim kesehatan hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Madiun. Sejak pagi, para petugas telah disebar untuk memantau daging kurban yang layak maupun tidak untuk dikonsumsi masyarakat.
Tim yang terdiri dari 12 orang dari Disperta dan mitra memantau 62 lokasi penyembelihan kurban di sekitar Kota Madiun. Total ada 224 ekor sapi dan 404 ekor kambing atau domba yang telah menjalani pemeriksaan oleh petugas.
“Dari jumlah itu, kami temukan 8 ekor sapi dan 3 ekor kambing positif terkena cacing hati,” ujar Kasi Kesehatan Hewan Disperta Kota Madiun drh Cahyarini Budiarti, Minggu (11/8).
Menurut Cahyarini, layak atau tidaknya hati hewan dikonsumsi manusia tergantung dari tingkat kontaminasi cacing hatinya. Jika termasuk tinggi, sebaiknya dibuang. Tidak boleh dikonsumsi.
Hewan yang terkontaminasi cacing hati tidak tampak pada ciri-ciri fisiknya dari luar. Petugas baru bisa mengetahui hal itu setelah hewan disembelih dan memeriksa bagian hati.
Meski begitu, daging hewan yang terkontaminasi cacing hati masih dapat dikonsumsi. “Hanya hatinya saja yang dibuang,” terangnya.
Cahyarini menambahkan, hewan dapat terkontaminasi cacing hati disebabkan oleh pakannya. Biasanya menyerang sapi dan jarang ditemukan pada kambing.
Lebih lanjut, Cahyarini pun mengimbau kepada masyarakat untuk tetap memeriksa daging yang diterimanya. Terutama, yang mendapatkan bagian organ dalam. “Kalau ada hal yang aneh atau terlihat ada cacingnya, jangan dikonsumsi,” tegasnya. (eddy/admn/ppid pembantu)