Welcome to DKPP   Click to listen highlighted text! Welcome to DKPP




Menggali Potensi Bioflok: Bimbingan Teknis Budidaya Ikan Nila bagi Pembudidaya dan Santri Demi Ketahanan Pangan

September 17, 2025

Kota Madiun – Sebagai wujud kontribusi nyata dalam mendukung ketahanan pangan, kemandirian ekonomi, serta peningkatan sumber daya manusia, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Budidaya Ikan Nila Sistem Bioflok pada Selasa (16/9). Kegiatan ini diikuti sebanyak 30 peserta yang terdiri dari para pembudidaya ikan serta santri pondok pesantren di wilayah Kota Madiun.

Budidaya ikan dengan sistem bioflok merupakan metode pemeliharaan ikan yang memanfaatkan teknologi pengolahan limbah organik di dalam kolam menggunakan bantuan mikroorganisme. Dalam sistem ini, sisa pakan dan kotoran ikan yang biasanya mencemari air diuraikan oleh bakteri baik menjadi gumpalan kecil (flok) kaya protein. Flok tersebut dapat dimakan kembali oleh ikan, sehingga: Menghemat pakan, karena ikan mendapat tambahan nutrisi dari flok. Menjaga kualitas air tetap stabil dan bersih lebih lama. Meningkatkan kepadatan tebar ikan dalam kolam tanpa menimbulkan pencemaran. Ramah lingkungan, karena limbah dimanfaatkan kembali.

Metode ini kini banyak digunakan untuk budidaya ikan air tawar, seperti nila, lele, maupun patin. Sistem bioflok dinilai cocok diterapkan di lahan terbatas, termasuk di lingkungan pesantren atau rumah tangga, karena lebih efisien dan berdaya guna tinggi.

“Kami harap pelatihan ini tidak hanya berhenti sampai panen pertama, tetapi bisa berkelanjutan. Dengan begitu, ketahanan pangan dapat terus terjaga sekaligus menambah produksi ikan di wilayah Kota Madiun,” ujar Sumini, Plt. Kepala Bidang Perikanan DKPP Kota Madiun.

Sementara itu, Subkoordinator Perikanan Budidaya, Drh. Cahyarini, menambahkan bahwa minggu depan pihaknya akan melakukan monitoring ke lokasi penyaluran bantuan serta penerapan hasil bimtek. “Bantuan yang kami salurkan di antaranya berupa dua unit kolam, satu unit aerator lengkap, 700 ekor benih, pakan, serta sarana penunjang lainnya,” jelasnya.

Click to listen highlighted text!